Asal Usul Bengkayang Bumi Sebalo

bumi sebalo com foto termenung dari bumi sebalo

Jika kita pergi ke Singkawang dari arah Pontianak umumnya kita akan melewati jalan raya  menanjak yang merupakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Bengkayang atau dengan nama lain yaitu Bumi Sebalo memiliki sejarah yaitu wilayah/daerah yang memiliki banyak batu emas maka dari cerita turun-temurun tersebut bengkayang mendapat julukan bumi sebalo. 

Asal Usul Bengkayang Kata Bengkayang dalam Bahasa Tionghoa: La La yang berarti jauh, awalnya Bengkayang merupakan sebuah desa bagian wilayah Sambas, desa Bengkayang merupakan tempat persinggahan pada pedagang dan penambang emas yang mencari nafkah di desa monterado yang masuk wilayah keukasaan Kesultan Sambas yang saat ini menjadi salah satu Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bengkayang yang dikenal sebagai daerah pertambangan emas sejak tahun 1800 an

 Bengkayang pada masa penjajahan Belanda merupakan bagian dari wilayah Afdeling Van Singkawang, di mana pada waktu itu pembagian wilayah afdeling administrasi yang daerah hukumnya meliputi:

• Onder Afdeling Singkawang, Bengkayang, Pemangkat dan Sambas (daerah Kesultanan Sambas)

• Daerah Kerajaan/Penembahan Mempawah

• Daerah Kerajaan Pontianak yang sebagian wilayahnya adalah Mandor

Setelah Perang Dunia II berakhir, daerah tersebut dibagi menjadi daerah otonom Kabupaten Sambas yang beribu kota di Singkawang. Kabupaten Sambas ini membawahi 4 (empat) kawedanan, yakni:

• Kawedanan Singkawang

• Kawedanan Pemangkat

• Kawedanan Sambas

• Kawedanan Bengkayang

asal nama bengkayang ialah diambil dari nama sungai kecil yang dikenal dengan nama sungai bengkayang yang mengalir dan berujung ke sungai sebalo (di pinggi Pasar Teratai Bengkayang). bengkayang. ada juga menurut orang tua zaman dahulu yang saat ini masih hidup, nama bengkayang di ambil dari bangkai.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 1999 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Bengkayang, secara resmi mulai tanggal 20 April 1999, Kabupaten Bengkayang terpisah dari Kabupaten Sambas. Selanjutnya, pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah mengangkat Bupati Bengkayang pertama yang dijabat oleh Drs. Jacobus Luna.

Kabupaten Bengkayang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun  1999  merupakan  salah satu  kabupaten  yang  terletak  di sebelah utara Propinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di 0033’00” Lintang Utara sampai 1030’00” Lintang Utara dan 108039’00” Bujur Timur sampai 110010’00” Bujur Timur.

Secara administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut:

  • Utara : Serawak-Malaysia Timur dan Kabupaten Sambas
  • Selatan : Kabupaten Pontianak
  • Barat : Laut Natuna dan Kota Singkawang
  • Timur : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak

Secara topogradi Ada dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya.

Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado, Bengkayang, Teriak, Sungai Betung, Ledo, Suti Semarang, Lumar, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.

Ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten Bengkayang, yaitu: DAS Sambas, DAS Sungai Raya, dan DAS Sungai  Duri.  Dari   ketiga  DAS   tersebut,  yang  paling besar adalah DAS Sambas yang luasnya meliputi 722.500 hektar sedangkan DAS Sungai Raya sebesar 50.000 hektar dan DAS Sungai Duri hanya sebesar 24.375 hektar.

Kabupaten Bengkayang umumnya beriklim tropis dengan temperatur udara rata-rata perbulan berkisar antara 22,9 C sampai 31,05 C, kelembaban nisbi rata-rata perbulan 86%, intensitas penyinaran matahari adalah 38%. Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan September sampai bulan Januari dan curah hujan yang rendah antara bulan Juni sampai bulan Agustus.

 Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30 km2 atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Hal ini menjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten dengan cakupan wilayah terkecil di Kalimantan Barat.

Sejak berdirinya Pemerintah Kabupaten Bengkayang hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas, Bengkayang telah dipimpim oleh seorang Bupati dengan rincian sebagaimana berikut ;

  1. Jacobus Luna Bupati periode 27 April 1999 s/d 10 Agustus 2005
  2. Suryadman Gidot Bupati periode 10 Agustus 2005 s/d 10 Agustus 2015
  3. Moses Ahie (Pj Bupati) periode 10 Agustus 2015 s/d 17 Februari 2016
  4. Suryadman Gidot Bupati periode 17 Februari 2016 s/d 4 September 2019
  5. Agustinus Naon ( Plt Bupati) periode 4 September 2019 s/d 13 September 2020
  6. Obaja ( Plh Bupati ) 7 Februari 2020 s/d 30 September 2020
  7. Yohannes Budiman ( Pj Bupati) 30 September 2020 s/d 26 Februari 2021
  8. Sebastianus Darwis Bupati periode 26 Februari 2021 s/d 26 Februari 2026

Sumber; :

www.mengenalbengkayang.com dan bengkayang go.id

wikipedia/bupati bengkayang

Leave a Reply