
Pemilihan Walikota Pontianak tahun 2024 bakal seru nih! Tadinya, saya diperkirakan petahana atau walikota incumben yakni Edi Rusdi Kamtono bakal melawan kotak kosong. Eh, rupanya ada yang mau bikin seru! Siapakah dia? Dialah Mulyadi yang akan berpasangan dengan Ahmad Kholil. Bayangkan, pasangan ini sudah mendaftarkan diri sebagai calon walikota Pontianak dari DPD PDIP Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan mandat dari Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Info terbaru, Golkar juga bakal ngasih tiket buat mereka. Jadi, pasangan ini sudah mulai dikenalkan dengan nama “Mulia”. Ya, bukan nama sekadar, tapi nama yang punya makna dalam! Kata pendukung, “Ini Tugas Mulia”
Mulyadi ini bukan sosok kaleng-kaleng. Dia mantan Sekretaris Daerah atau Sekda Pemerintah Kota Pontianak. Saat dia jadi Sekda, siapa walikotanya? Ya, Edi Rusdi Kamtono, yang sekarang bakal jadi lawan utamanya. Seru, kan? Mulyadi saat ini juga masih menjabat Ketua LPTQ Kota Pontianak dan masih saudara sama mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji selain itu Mulyadi juga menjadi Ketua Lembaga Pendidikan Yayasan Mujahidin salah satu lembaga pendidikan tertua dan terbesar yang menaungi sekolah dari TK, SD, SMA , Madyasah Aliyah dibawah Yayasan Mujahidin yang juga punya alumni ribuan di Kota Pontianak. Jadi, dua beradik ini sama-sama maju dalam Pilkada, tapi beda kavling. Satu bertarung memperebutkan kursi Gubernur, satunya lagi kursi Walikota Pontianak. Kalau dua-duanya terpilih, wah, keluarga sukses Pilkada nih! Hahaha.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Pontianak Post, Mulyadi dengan tegas memastikan bakal maju dalam pemilihan Wali Kota Pontianak. Kepastian ini saya katakan sekaligus menepis kabar bahwa saya bakal mundur di Pilwako,” katanya sambil tersenyum penuh percaya diri, mungkin sambil membayangkan dirinya duduk di kursi walikota yang empuk itu.
Yang lebih menarik, Mulyadi sudah mengantongi dukungan 20 persen dari partai politik. Bayangkan bro, 20 persen! Ini bukan main-main. Bakal bekincah antara mantan bos dan anak buah. Siapa yang lebih tajir dan berotot dalam politik? Tak gak tahu saye ni wak.
Nah, bayangkan situasinya. Suami Yenny ini tadinya sudah bersiap pakai jas untuk sesi foto dengan kotak kosong, eh harus bersiap untuk debat panas dan kampanye penuh strategi lawan mantan anak buah sendiri. Edi pasti tahu siapa Mulyadi. Begitu juga Mulyadi tahu sepak terjang Edi selama di Pemkot. Dua-duanya pegang kartu As. Sama-sama tahu isi tas juga.
Gimana caranya supaya Edi nggak kelihatan gugup saat Mulyadi melontarkan argumen-argumen tajam? Mungkin mereka bisa latihan main catur dulu biar lebih pede!
Kita sebagai warga Pontianak siap-siap menyaksikan duel bos vs anak buah ini. Drama politik ini bakal seru, seseru duel PKB vs PBNU. Siap-siap juga, siapa tahu mereka bakal bikin konser dangdut buat menarik massa, atau adu skill karaokean di acara debat publik. Yang penting, kita semua tetap ceria dan tertawa melihat aksi calon pemimpin Kota Seribu Parit ini.
Terus, siapa Ahmad Kholil alias H Kholil? Beliau ini bos travel umrah. Kantongnya tebal, bisnisnya besar. Jadi, pasangan ini adalah kombinasi sempurna antara pengalaman birokrasi dan dompet tebal. Dengan modal ini, pasangan ‘Mulia’ bisa jadi lawan setara buat Pak Edi yang diusung Gerindra.
Ngomong-ngomong soal Pak Edi, sampai sekarang dia belum mengumumkan nama pasangannya. Apakah masih bersama Bahasan atau sudah cerai? Info dari pendukungnya, masih tetap dengan Bahasan. Jadi, pasangan ini sepertinya masih solid. Tapi, ya, kita lihat saja nanti, kejutan apa lagi yang bakal muncul.
Sementara itu, Sukiryanto yang sempat diberitakan sudah mendapatkan mandat dari PDIP, sampai sekarang kok seperti tenggelam ya? Belum terlihat riaknya apakah benaran mau maju, atau malah mengurungkan niatnya melawan Pak Edi. Jadi, belum tahu deh nasibnya gimana.
Sejarahnya Kota Pontianak dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini Wali kota Pontianak dijabat oleh Pj Waklikota Ani Sofian menggantikan pasangan Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T. bersama dengan Bahasan, S.H. sebagai wakil wali kota yang telah habis masa jabatannya tapi belum dipilih penggantinya karena aturan dan kebijakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024.
Keduanya memenangkan 63,9% suara pada Pilwako 2018 dengan dukungan koalisi lima partai politik (Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKPI), mengalahkan dua pasang kandidat lainnya. Sebelum dilantik pada 23 Desember 2018, Edi Rusdi Kamtono menjadi Plt. Wali Kota pada 5 September 2018 dan kemudian dilantik sebagai wali kota definitif pada 19 November 2018 untuk mengisi sisa masa jabatan 2013–2018.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak dijabat oleh H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. dengan Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T. sebagai wakilnya. Keduanya dilantik pada 23 Desember 2013 setelah, dengan dukungan lima partai politik (PDI-P, PKS, PPP, PAN, dan PKPB), memenangkan 52,7% suara pada Pemilukada 2013 lalu, mengalahkan lima pasangan kandidat lainnya
Sumber :
Dikutip dari artikel dikolom FB Rosadi Jamani Dosen UNU Kalimantan Barat/ Ketua Satupena Kalbar 2024 dan Dokumentasi Hasil Perolehan Suara KPUD Kota Pontianak 2013 dan 2018