Kisah Para Jagoan PDIP Di Pilkada Kalbar 2024

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga! Seperti menanti hujan di musim kemarau. Atau, menunggu diskon besar-besaran di hari gajian, rekomendasi DPP PDIP untuk Pilkada di seluruh Kalbar akhirnya keluar. Tanpa banyak basa-basi, inilah lima pasangan calon Kepala Daerah yang direkomendasikan oleh banteng moncong putih atau yang menjadi Jagoan resmi PDIP untuk pemilihan Kepala Daerah di Provinsi Kalimantan BArat

1. Kubu Raya: Sujiwo dan Sukiryanto

Wah, pasangan Sujiwo dan Sukiryanto ini seperti kombinasi penguasa dan pengusaha atau Pengpeng. Sujiwo adalah wakil Bupati Kubu Raya periode 2019 sampai dengan 2024, sebelumnya lama menjabat menjadi anggota DPRD Kabupaten Kuburaya dan Mempawah selama tiga periode, Sedangkan Sukiryanto adalah pengusaha real estate dan juga anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2019 sampai dengan 2024,  Keduanya sudah familiar di telinga warga Kubu Raya. Mungkin mereka akan membuat tagline kampanye “Dari Jiwo untuk Sukiryanto!” yang bisa disingkat jadi “Ji-Suki”. Kalau dijadikan merek makanan, pasti laku keras!

2. Singkawang: Tjhai Chui Mie – Muhammadin

Kalau pasangan ini seperti martabak telor dan kuah kari—berbeda tapi cocok! Tjhai Chui Mie, yang selalu segar seperti mie ayam pangsit, dipasangkan dengan Muhammadin yang selalu solid. Jangan-jangan nanti kampanyenya sambil bagi-bagi mie gratis, siapa tahu kan?

Thai Chui Mie adalah petahana Walikota Singkawang yang juga kader PDI Perjuangan dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Singkawang sebelum terpilih menjadi Walikota Singkawang pada tahun 2022,  Muhammadin sendiri adalah Politisi Partai Amanat Nasional atau PAN. Ia kini aktif sebagai Anggota DPRD Kota Singkawang.


3. Landak: Karolin – Erani

Karolin dan Erani ini kayak duet dangdut legendaris. Yang satu energik, yang satu lagi kalem. Mungkin saja nanti mereka akan kampanye dengan lagu “Cinta Satu Malam” tapi diubah jadi “Cinta Dua Periode”. Sudah kebayang kan, serunya?

Karolin sendiri adalah seorang dokter karier yang lama merintis jadi politisi lewat PDI Perjuangan dan berhasil menjadi anggota DPR RI dua periode yakni pada periode 2009 -2014  dan 2014 -2019.  Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional. Ia kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Pada Periode kedua menjadi anggota DPRI RI , pada tahun 2017 ia mengundurkan diri karena maju mengikuti Pilkada di Kabupaten Landak  dengan diusung PDI Perjuangan .   Erani merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kabupaten Landak.Selama berkarir ia menjadi PNS, Erani telah mengemban sejumlah jabatan dengan total 23 tahun pengabdian.

4. Bengkayang: Sebastianus Darwis – Syamsul Rizal

Pasangan ini seperti Batman dan Robin. Darwis yang selalu siap sedia seperti bat-signal, dan Syamsul Rizal yang sigap seperti Robin. Kalau mereka kampanye, mungkin mereka akan pakai kostum superhero—biar lebih dramatis!

Sebelum menjadi bupati Bengkayang, Darwis merupakan politikus PDI Perjuangan yang berhasil terpilih sebagai anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten. Darwis bahkan dipercaya oleh PDI Perjuangan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang pada 2009. Darwis kemudian menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bengkayang peripde 2014-2019 namun akhirnya dipecat dari PDI Perjuangan akibat pencalonannya sebagai bupati Bengkayang dalam Pilkada 2020 melalui Partai Gerindra dan Partai Golkar sehingga ia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Darwis merupakan putra tertua dari Bupati Bengkayang pertama, Jacobus Luna.

5. Sambas: Satono – Hero Nama pasangan ini sudah kayak judul film aksi. Satono dan Hero, siap membasmi kejahatan dan korupsi di Sambas! Kalau mereka menang, mungkin kita harus panggil mereka “The Sambas Heroes”. Yo, ngape tang gaye…! Serius, keren banget kan?

H. Satono, S.Sos, M.HI dalah Bupati Sambas petahana yang menjabat sejak  14 Juni 2021 . Ia terpilih dalam Pemilihan Bupati Sambas Tahun 2020 bersama Fahrur Rofi  melalui Partai Gerindra dan PAN. Satono merupakan Bupati keturunan Tionghoa dan mualaf pertama yang memimpin  Kabupaten Sambas. .Ayahnya bernama Thong Kim Kui. Sebelum menjadi  Bupati Satono merupakan pegawai negeri sipil dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris BPBD Kabupaten Sambas.

Calon Wakilnya Heroaldi Djuhardi Alwi adalah adik kandung dari Hj Juliarti Djuhardi Alwi yang merupakan  mantan Bupati Sambas periode 2011-2016. Sebelum terjun ke politik, Heroaldi diketahui berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil dan pernah menjadi Kepala Bidang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas.

Sumber :

Dikutip dari artikel dikolom FB Rosadi Jamani Dosen UNU Kalimantan Barat/ Ketua Satupena Kalbar 2024 dan Tribun Pontianak

Leave a Reply