Kisah Che Hun Tiau Es Penyegar Dahaga Dari  Pontianak

Kota Pontianak yang  dikenal juga sebagai Kota Khatulistiwa dengan suhu udara panas yang bisa mencapai 34 derajat Celsius saat siang hari,  menyimpan aneka ragam kulinari pencuci mulut dengan cita rasanya tersendiri. Beberapa jenis kuliner masih tergolong tradisional dan belum terkikis dengan inovasi kuliner modern, beberapa diantaranya adalah makanan pencuci mulut khas Pontianak, yaitu Che Hun Tiau dan Es Bongko.

Che Hun Tiau merupakan salah satu hidangan es yang berasal dari kota Pontianak, Kalimantan Barat yang tergolong minuman es tradisional, serta memiliki bentuk penyajian yang sederhana. Minuman ini biasa disajikan dengan tujuh komposisi bahan utama didalamnya, yaitu kacang merah, cincau, ketan hitam, santan, gula merah cair, bongko atau ati pari, dan Ce Hun Tiau sendiri yang terbuat dari tepung sagu dan berbentuk seperti mie.

Es Bongko merupakan minuman pencuci mulut yang juga berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penyajian dari Es Bongko ini masih bersifat tradisional, berupa kue Bongko yang dipotong-potong dan disantap dengan es batu, santan, dan kuah gula merah. Namun karena kreatifitas dan inovasi penjual, Es Bongko mulai disajikan dengan bahan pelengkap lain, seperti potongan buah nangka, sagu mutiara, cincau, dan ketan hitam.

Nama Che Hun Tiau berasal dari bahasa Tio Ciu, salah satu dialek bahasa China dari orang Tio Ciu (teochew) yang berasal dari Chaosan, sebelah timur Guangdong. Che berarti ubi, Hun artinya tepung dan Tiauw artinya balok. Karena nama ini merujuk pada bahan utamanya. Yakni, adonan putih susu panjang seperti mie yang dibuat dari tepung sagu.

Minuman ini diperkenalkan warga Tionghoa sejak dulu dan bertahan hingga kini. Bahkan, sebagian besar yang menjual minuman segar ini di Pontianak adalah keturunan warga Tionghoa. Che Hun Tiau dan Es Bongko umumnya dijual bersamaan dan dijual dalam bentuk dagangan es kaki lima di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak atau tenda, Di Pontianak penjual es ini terpusat mangkal di sekitaran Jalan Letjen S Parman. 

Meski Che hun tiau kental dengan nuansa Tionghoa, tapi saat bulan Ramadan minuman ini banyak diburu umat sebagai takjil berbuka puasa karena terjamin kehalalannya. Porsinya yang cukup besar mampu menahan lapar sebelum menyantap makanan besar.  Tak heran bila ce hun tiau laris manis diburu dijadikan takjil favorit sebelum berbuka. Selain itu, rasanya yang manis dan gurih mampu membuat tubuh segar setelah seharian berpuasa.

Terdapat hal yang membuat minuman asal Pontianak ini spesial, yakni kacang merah. Bukan menggunakan kacang merah yang biasa kita lihat, tapi berupa ogura yang digunakan dalam makanan Jepang. Rasanya legit dan nikmat saat dipadukan dengan kuahnya. 

Sedangkan untuk che hun tiau isiannya mirip mi panjang berwarna putih. Isian tersebut dibuat dari tepung sagu. Teksturnya kenyal mirip seperti jeli atau agar-agar. 

Memiliki porsi yang cukup mengenyangkan, tak heran bila ce hun tiau banyak diburu. Che hun tiau paling terkenal ada di Jalan WR Supratman, rata rata penjualnya  buka setiap hari mulai pukul 11.00-17.00  sore dengan harga berkisar antara 8000 rupiah sampai dengan 12.000 rupiah per porsinya . Walaupun ini jajanan es kaki lima tapi pelanggannya terdiri dari berbagai kalangan dan bermacam usia karena minuman ini cocok dimakan anak anak maupun orang dewasa dari beragam usia serta menyehatkan dan bergizi karena mengandung karbohidrat, protein dan mineral yang baik.

Tidak hanya saat cuaca terik untuk menghilangkan dahaga, bahkan saat musim hujan pun Che hun tiau tetap ramai diburu pelanggan karena rasanya yang menyegarkan dan juga mengenyangkan. Jika dibeli untuk dibungkus dan dimakan dirumah Che Hun Tiau dibungkus dengan es batu yang terpisah sehingga pembeli mendapat Ce Hun Tiau segar dan padat serta bisa dinikmati tanpa es batu bagi yang tidak suka minum terlalu  banyak es.

Sumber :

  • Febryola Indra.  Erelle.  dan Sherla Valensky. Eksplorasi Es Tradisional khas Pontianak: Ce Hun Tiau dan Es Bongko.Journal Of Tourism Research 2024
  • idntimes.com/food/dining-guide/sha-kookie/fakta-ce-hun-tiau
  • Ainun Jamilah. Bertemu Ce Hun Tiau di Sepanjang Jalan WR Supratman. Pontinesia.com.13 April 2023
  • Odilia Winneke Setiawati. Sluurp! Manis Segar Che Hun Tiau Pelepas Haus Khas Pontianak.detikfood/detik.com.19 Januari 2019

Leave a Reply