

Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan lamanya, maka tibalah hari Raya Idul Fitri yang disambut dengan suka cita dan gegap gempita bagi seluruh warga muslim di penjuru dunia. Idul Fitri jatuh pada bulan Syawal, yakni bulan kesepuluh dalam kalender Islam atau tahun Qamariyah yang akan jatuh setelah bulan puasa Ramadhan. Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran yang dikenal di Indonesia memiliki banyak tradisi unik yang unik di Indonesia yang unik untuk diceritakan kisahnya yakni tradisi silaturahmi atau saling berkunjung untuk meminta maaf kepada sanak saudara, kerabat dan handai taulan, tetangga maupun rekan sejawat.
Dan Khusus di Kalimantan Barat silaturahmi lebaran menjadi momen silaturahmi yang panjang jika kita bandingkan silaturahmi lebaran di Pulau Jawa atau Ibu Kota Jakarta, karena saya pernah menjalani suasana lebaran di Pulau Jawa tepatnya di daerah Jakarta, Bekasi ,Depok,Semarang, Purworejo, Yogyakarta,Malang dan Kediri. Dimana suasana silaturahmi keluarga besar tetap terasa hanya di hari hari akhir Ramadhan sebelum Idul Fitri dan Hari Pertama Bulan Syawal dimana seluruh keluarga besar yang mudik dari kota lain ,kumpul dirumah Simbah untuk bersilaturahmi. Tetapi setelahnya di hari Kedua lebih banyak dihabiskan untuk bertamasya ke tempat wisata dan ada juga yang berziarah ke makam makam leluhur tetapi sebagian besar lebaran di Jawa di hari kedua dan seterusnya lebih banyak ketempat wisata keluarga untuk menghabiskan waktu libur liburan.
Di Kalimantan Barat ada tradisi silahturahmi lebaran yang panjang dan saya rasakan di Kota Kota seperti Pontianak, Kab Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Sambas dan Ketapang dimana lebaran di hari pertama dan seterusnya akan diisi untuk saling balas berkunjung kerumah saudara kerabat dan handai taulan, apalagi yang memiliki keluarga besar dengan jumlah banyak.
Dan ini saya rasakan sendiri di keluarga asal saya sendiri di Sebelah Bapak memiliki 1 saudara kandung dan 5 saudara tiri dan hanya satu yang tinggal sekota, sedangkan di sebelah Ibu memiliki 3 saudara kandung dan hanya 1 yang tinggal sekota , sedangkan disisi orang tua istri atau ayah mertua memiliki 13 saudara kandung dengan 10 saudara yang sekota dan disisi Ibu Mertua memiliki 11 saudara kandung dan 9 saudara yang tinggal sekota atau jika keluarga yang dituakan yang harus kita kunjungi di hari Lebaran untuk bermaafan saya punya jadwal 21 rumah dengan pangkat paman dan bibi ditambah rumah anak anak nya yang berpangkat sepupu yang sudah berkeluarga dan tinggak dirumah sendiri sekitar 20 rumah atau total 41 rumah yang harus dikunjungi diluar rumah sepupu jauh , sepupu 2 kali dan tetangga sekitar rumah sesama muslim sekitar 10 rumah atau total 51 rumah daftar rumah yang minimal saya kunjungi saat lebaran di rentang hari pertama sampai 6 hari lebaran, karena libur lebaran biasanya sekitar seminggu. Dan itu diluar teman teman kantor dan relasi dengan jumlah ratusan orang yang biasanya kami berlebaran saat masuk setelah libur lebaran dan acara halal bihalal di kantor masing masing
Ini berbeda dengan tradisi lebaran di pulau jawa dimana kita jika kita sudah berkunjung ke rumah orang tuanya yang berpangkat paman atau bibi maka kita tidak ada rasa kewajiban lagi untuk berkunjung kerumah anak anaknya yang sudah berkeluarga karena sudah berkunjung kerumah yang lebih tua.
Panjangnya tradisi lebaran di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak sering saya terima dari komentar komentar keluarga dari Jawa dan Jakarta yang datang liburan lebaran di Pontianak dan herannya mereka dengan tradisi saling berbalas kunjungan kerumah rumah yang panjang karena bagi mereka kalau sudah berkunjung lebaran kerumah orang tuanya dan sudah bertemu anggota besar di rumah yang lebih tua tidak perlu lagi kerumah anak anak yang sudah punya rumah masing kan sudah ketemu dan salam salaman menurut mereka. Dan bagi saya dan keluaga istri saling berkunjung untuk silahturahmi adalah tradisi yang sangat menyenangkan karena bisa silahturahim beramai ramai dan saling cerita kabar berita , karena tidak semua rumah keluarga kita datangi di hari biasa, kecuali kalau ada arisan keluarga atau ada undangan hajatan di rumah keluarga, dimomen lebaran inilah kesempatan untuk silahturahmi dengan banyak keluarga besar.
Karena banyaknya list rumah yang akan dikunjungi sekitar 51 rumah dalam waktu 6 hari maka jika dirata rata ada sekitar 8 rumah yang didatangi dalam kunjungan sehari lebaran dari hari ke 1 sampai ke 6 bulan Syawal dan untungnya, karena kemudahan teknologi informasi di zaman sekarang semuanya terasa mudah, karena terbantu perangkat teknologi informasi dan alat tranportasi yang memudahkan kita berpindah antar lokasi dengan cepat, kebetulan di tiap keluarga punya whats ap group anggota keluarga yang menginformasikan terkait rencana kunjungan dan rumah keluarga, mana saja yang sedang ada orang dan siap open house terima tamu , serta rumah mana yang tuan rumahnya yang sedang pergi berlebaran juga atau sedang keluar kota, sehingga sebelum pergi lebaran kita sudah punya roadmap rumah mana yang harus dikunjungi terlebih dahulu dan janjian dengan anggota keluarga lain untuk balas kerumahnya.
Dan untuk efesien antar grup keluarga juga sudah janjjian pergi berkunjug lebaran konvoi beberapa mobil untuk menuju lokasi searah baru kearah selanjutnya, misalnya di Pontianak jika berlebaran didaerah UNTAN, Paris dan Sungai Raya Dalam dilakukan secara searah, kemudian jika ke kota baru,danau sentarum sampai ampera dan dihari berikutnya lebaran di daerah Pontianak Timur sampai Utara.
Karena banyaknya rumah yang harus dikunjungi sekitar 51 rumah dalam waktu 6 hari , atau rata rata 8 rumah sehari maka durasi kunjungan lebaran dalam satu rumah cukup singkat yakni 1 rumah 10 menit dimulai dari salaman, minum dan makanan ringan dan obrolan ringan, untuk kunjungan di hari ketiga lebaran dan seterusnya, kecuali untuk hari Pertama dan Kedua Lebaran yang satu rumah durasinya bisa 15 menit sampai 25 menit karena rata rata di hari pertama dan kedua kami disajikan makanan berat dari mulai rendang, opor ayam, lontong sayur, sate, bakso, sampai nasi lengkap.
Dan karena kunjungan lebaran dilaksanakan secara efesien dan efektif tapi tetap khidmad dan kekeluargaan untuk mengunjungi rata rata 8 rumah sehari maka cukup diperlukan waktu 80 menit dengan durasi satu rumah rata rata 10 menit ditambah jarak tempuh 1,5 jam lebih untuk berkeliling, maka hanya diperlukan waktu 4 jam 30 menit untuk berkunjung lebaran dalam sehari .
Dan untuk memudahkan tamu dan keluarga yang akan berkunjung balasan kerumah, maka jika kami akan berkunjung kerumahnya pada siang hari, maka dari pagi sampai zuhur kami informasikan ada dirumah dan siap terima tamu dan sebaliknya jika pagi sampai sore hari kami keliling lebaran, maka sebelum magrib kami usahakan sudah pulang kerumah untuk siap menerima kunjungan balasan , untuk dikeluarga kami biasanya sampai jam 22.30 malam kami masih open house atau menerima tamu yang akan berkunjung lebaran. Yang jelas semuanya kami jalani dengan senang hati karena silahturahmi lebaran di Pontianak memang memakan waktu yang panjang.
Selamat Berlebaran Mohon Maaf Lahir dan Batin
Rahmat Guna Wijaya
Pemimpin Redaksi Kalbarhistory.com