Kisah Bakso Dan Tradisi Open House

Open house Lebaran menjadi salah satu tradisi umum di Indonesia, yang identik saat perayaan Idul Fitri atau hari raya Lebaran. Tradisi open house Lebaran ini dilakukan dalam rangka sebagai bentuk silaturahmi sekaligus momen untuk halal bi halal bagi mayoritas muslim di Indonesia.     

Di momen hari raya inilah para keluarga membuka pintu rumah seluas seluasnya di hari lebaran untuk menerima kunjungan tamu baik dari pihak keluarga, tetangga maupun relasi kerja maupun mitra bisnis, tentunya dalam kegiatan open house ini tuan rumah juga sudah menyiapkan sajian istimewa yang bisa dinikmati oleh setiap tamu yang datang berkunjung.

Salah satu menu yang sering disajikan oleh tuan rumah dalam kegiatan open house maupun halal bihalal di bulan syawal adalah menu bakso, yakni makanan olahan daging berbentuk bulat yang disajikan dengan kuah kaldu dan dilengkapi dengan mie baik kuning, putih, serta sayuran seperti sawi dan kecambah.

            Bakso adalah makanan favorit  semua kalangan. Teksturnya yang kenyal berdaging dipadu dengan kaldu yang harum dan gurih membuat siapa saja tak bisa menolaknya. Siapa sangka asal makanan bakso bukanlah dari Indonesia, hidangan yang berbahan utama daging giling ini telah ada sejak abad ke-17 di Dinasti Ming, Tiongkok, atau sekitar tahun 1368-1644. Sejarah bakso bermula dari seorang pemuda bernama Meng Bo yang hanya hidup berdua dengan ibunya yang sudah renta di daerah Fuzhou. 

Ibu Meng Bo sangat menyukai daging, tetapi karena usianya, ia pun kesulitan memakan menu daging kesukaannya tersebut. Sebagai anak yang berbakti, Meng Bo pun mencari cara untuk membuat daging yang bisa dikonsumsi ibunya dengan nyaman dan mudah. 
Terinspirasi dari mochi yang lembut, Meng Bo pun mengaplikasikan cara pembuatannya pada daging. Ia menumbuk daging dan membentuknya menjadi bulatan bulatan kecil sebelum menyajikannya dengan sop kuah kaldu hangat untuk ibunya. 

Siapa sangka, makanan buatan Meng Bo memiliki rasa yang luar biasa lezat hingga tersebar ke seluruh Fuzhou. Resep bakso buatan Meng Bo pun kemudian diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Fuzhou. 

Tak pasti tahun berapa bakso masuk ke Indonesia, namun yang pasti bakso pertama di Indonesia dibawa oleh pedagang Tiongkok yang bermigrasi kala itu. Penamaan Bakso sendiri merupakan bahasa Hokkien yang memiliki arti literal daging babi giling. 

Namun, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, bahan baku utama pembuatan bakso pun diganti menggunakan daging sapi. Bentuk dan penyajian bakso nusantara pun diubah oleh masyarakat Indonesia sehingga menjadi menu yang sangat berbeda dari bakso asli asal tiongkok. 

Jika di Indonesia bakso disajikan dengan berbagai kondimen dan kuah kaldu yang banyak, di China bakso tidak disajikan dengan banyak kuah ataupun campuran lain, meskipun ada mie yang disajikan terpisah. Secara tekstur pun bakso Indonesia sangat berbeda dari versi aslinya. Bakso di China tidak sekenyal bakso-bakso pada umumnya yang tersebar di Indonesia. Makanan olahan ini diperkirakan masuk ke Nusantara melalui para pedagang Tiongkok. Terbukti dari penamaan ‘Bakso’ yang berasal dari kata ‘Bak-So’ dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti daging yang digiling. Namun, karena orang Nusantara pada waktu itu sebagian besar muslim, mereka tidak menggunakan daging babi sebagai bahan utama, melainkan daging sapi, kambing, ayam, hingga kerbau Indoonesia. 

Bakso berkembang hingga ke seluruh penjuru, karena rasanya yang nikmat sesuai dengan lidah orang Nusantara. Akulturasi budaya pun terjadi, hingga terdapat berbagai variasi-variasi resep bakso menyesuaikan lokasi. Apalagi, Nusantara sangat kaya akan bumbu-bumbu rempah. Saat ini boleh dibilang makanan bakso adalah wujud keberagaman kultural Indonesia. Karena, melalui menu ini terjadi percampuran budaya yang beraneka ragam. Alih-alih diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia, bakso mengalami penyempurnaan dari segi komposisi dan bumbu.  Kini, hampir di setiap tempat di Indonesia pasti terdapat penjual bakso dengan menu yang khas. Namun, dari ratusan varian bakso di Indonesia ada beberapa menu yang populer, seperti Bakso Urat, Bakso Telur, Bakso Ikan, Bakso Udang, Bakso Balungan, Bakso Aci, Bakso Tahu, hingga Bakso Kerikil

sumber :

Nurfadilaw/ww.rri.co.id/kuliner/658909/sejarah-awal-bakso-dari-kasih-anak-kepada-ibu

kimbo.id/berbagi-inspirasi/mengenal-sekilas-sejarah-tentang-bakso

Leave a Reply