
Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan kerajaan-kerajaan. Salah satu kerajaan yang pernah berdiri di sana adalah Kerajaan Selimbau, sebuah kerajaan kecil yang terletak di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu.Kerajaan ini memiliki keunikan tersendiri, karena awalnya bercorak Hindu, namun kemudian berubah menjadi kerajaan Islam.
Kerajaan Selimbau merupakan kerajaan yang awalnya bercorak agama Hindu di Kalimantan Barat dan mempunyai susunan pemerintahan yang lengkap. Kerajaan Selimbau terletak sekitar 2 km dari Kota Selimbau. Kerajaan Selimbau adalah kerajaan kecil yang berdiri di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Konon, pendiri kerajaan ini adalah seorang Suku Dayak bernama Guntur Baju Binduh atau Raja Abang Bhindu. Mulanya, Kerajaan Selimbau bercorak Hindu. Diperkirakan, Kerajaan Selimbau berdiri pada tahun 600, atau sekitar abad ke-7 Masehi. Baru pada masa raja ke-20, Islam ditetapkan sebagai agama resmi kerajaan setelah Sultannya menjadi seorang muslim
Masa kejayaan Kerajaan Selimbau berlangsung pada abad ke-19, ketika diperintah oleh Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara. Pada masa periode ini, perdagangan dengan saudagar Muslim dari luar negeri seperti Yaman, Arab, Mesir, Pakistan dan India berkembang pesat. Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara membangun Masjid Jami At-Taqwa, yang masih berdiri hingga saat ini. Desain masjid dibuat oleh kerabat kerajaan, yaitu Pangeran Haji Surapati Nata Setia Wijaya dan Raden Prabu Hayat.
Sama dengan kebanyakan kerjaan lain di Nusantara Kerajaan Selimbau juga mulai dipengaruhi Belanda dalam administrasi kekuasaannya setelah masuknya Belanda ke Kalimantan Barat,Belanda memasuki wilayah Kapuas Hulu pada 1823, setelah mendapatkan izin dari Kerajaan Selimbau. Sejak mengetahui kekayaan sumber daya alam di wilayah Kapuas Hulu, Belanda terus menggunakan segala cara agar raja Selimbau mau menandatangani perjanjian dengannya.
Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara pun tercatat dua kali mengadakan kontrak politik dengan Belanda, yang masing-masing dilakukan pada 5 Desember 1847 dan 27 Maret 1855. Setelah itu, pemerintah Hindia-Belanda berupaya menempatkan dan menambah kekuatan militernya di daerah-daerah potensial. Belanda juga mulai melakukan intervensi di sistem pemerintahan melalui politik adu domba. Strategi-strategi yang dilakukan pun terbukti efektif untuk melemahkan posisi Selimbau.
Wilayah kekuasaan
Kerajaan Selimbau meliputi sebelah timur hulu kerajaan Silat hingga mencapai hulu Kapuas. Selanjutnya kerajaan memperluas ekspansi ke arah utara berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur. Peperangan demi peperangan berlangsung hampir tiap tahun dalam mempertahankan kedaulatan wilayah kerajaan.[5] Pada tahun 1886, wilayah taklukan Kerajaan Selimbau mencapai 20,33% luas Kalimantan Barat
Raja-raja Kerajaan Selimbau
- Raja Abang Bhindu atau Guntur Baju Bindu Kilat Lambai
- Raja Abang Lidi atau Kyai Aji Lidi Raja Abang Tedung I atau Kyai Tedung
- Raja Abang Jamal Megah Sari atau Kyai Megat Sari Raja Abang Upak atau Kyai Pati Agung Nata Raja Abang Bujang atau Kyai Natasari
- Raja Abang Amal Raja Abang Tela atau Kyai Agung Jaya
- Raja Abang Para atau Kyai Ira (Kyai Wira)
- Raja Abang Gunung atau Kyai Agung Raja Abang Tedung II atau Kyai Suryanata
- Raja Abang Idin atau Kyai Agung Seri
- Raja Abang Tajak atau Kyai Suradila Sri Pakunegara
- Ratu Dayang Payung atau Ratu Suryanegera
- Raja Abang Kina atau Kyai Agung Natanegara
- Raja Abang Keladi atau Kyai Agung Cakra Negara
- Raja Abang Sasap atau Kyai Agung Kusuma Negara
- Raja Abang Tela II atau Kyai Pati Setia Negara Pangeran Kujan atau Pangeran Jaya Mangkunegara Pangeran Muhammad Jalaludin atau Pangeran Suta Kusuma Abang Muhammad Mahidin atau Raden Suta Negara
- Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara
- Panembahan Haji Muda Agung Pakunegara Gusti Muhammad Saleh
- Pangeran Haji Muda Indra Sri Negara
- Panembahan Gusti Muhammad Usman
- Panembahan Agung Pakunegara II
Sumber :
Kompas.com dengan judul “Kerajaan Selimbau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan”, 3 Januari 2020
Intisari.com. Sejarah Kerajaan Selimabu di Kalimantan Barat