Hamzah Haz

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Haz

H. Hamzah Haz (lahir 15 Februari 1940) adalah Wakil Presiden Indonesia ke-9 yang menjabat sejak 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007.

Kehidupan pribadi

Setelah lulus dari SMEA di Pontianak dan pernah menjadi wartawan. Hamzah kemudian merantau dan melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Yogyakarta. Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan memulai kuliah di Universitas Tanjungpura mengambil jurusan ekonomi perusahaan.[1]

Pada 21 Desember 1998, Hamzah mendapat gelar doktor Honoris Causa dari American World University, sebuah institusi yang tidak terakreditasi di Amerika Serikat dan tergolong sebagai pabrik ijazah.[2][3]

Karier

Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.

Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie, tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi Wakil Ketua DPR-RI, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputri yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat saat itu, Amien Rais.

Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung.[4]

Pada Pemilu 2004, Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.[butuh rujukan]

Referensi

  1.  Media, Kompas Cyber (2022-05-31). “Profil Hamzah Haz, Jalan Panjang Sang Aktivis hingga Jadi Wapres RI”KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23.
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2021-03-21). “Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004) Halaman all”KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23.
  3. ^ Risen, Clay (2006-01-23). “Degree Burns”The New RepublicISSN 0028-6583. Diakses tanggal 2023-11-23.
  4. ^ Subhanie, Dzikry (2022-07-26). “Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY”SINDOnews.comDiarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2023-05-30.

Leave a Reply