Hikayat 29 Kelurahan Di Kota Pontianak

kantor lurah

Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,1 sampai 1,5 meter di atas permukaan laut. Pontianak beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 28 sampai dengan 33 derajat Celcius. Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak.

Secara administratif, wilayah Kota Pontianak dibagi menjadi 6 kecamatan dan 29 kelurahan. Sebagaimana berikut :   
1. Kecamatan Pontianak Barat           
-Kelurahan Sungai Jawi Luar (Kodepos : 78113)
– Kelurahan Pal Lima (Kodepos : 78114)
-Kelurahan Sungai Jawi Dalam (Kodepos:78115)
-Kelurahan Sungai Beliung (Kodepos:78117

            2. Kecamatan Pontianak Kota   
-Kelurahan Tengah (Kodepos : 78111)      
-Kelurahan  Mariana (Kodepos : 78112)   
-Kelurahan Sungai Jawi (Kodepos : 78113              
-Kelurahan Sungai Bangkong (Kodepos : 78116)
– Kelurahan  Darat Sekip (Kodepos : 78117)           


3. Kecamatan Pontianak Selatan              
– Kelurahan Akcaya (Kodepos : 7812        
– Kelurahan Kota Baru (Kodepos : 7          
-Kelurahan Parit Tokaya (Kodepos : 78121)           
-Kelurahan  Benua Melayu Darat(Kodepos : 78122)

-Kelurahan  Benua Melayu Laut (Kodepos : 78123)

-Kelurahan Bangka Belitung (Kodepos : 78124)

4. Kecamatan Pontianak Tenggara          
-Kelurahan Bangka Belitung Darat (Kodepos : 78124).
-Kelurahan Bangka Belitung Laut (Kodepos : 78124)
– Kelurahan Bansir Darat (Kodepos : 78124)           
– Kelurahan  Bansir Laut (Kodepos : 78124)
5. Kecamatan Pontianak Timur
– Kelurahan  Saigon (Kodepos : 78132)
– Kelurahan  Tanjung Hulu (Kodepos : 78137)
– Kelurahan Parit Mayor (Kodepos : 78231)
– Kelurahan  Banjar Serasan (Kodepos : 78233)
– Kelurahan  Tambelan Sampit (Kodepos : 78234)
– Kelurahan  Dalam Bugis (Kodepos : 78235)
– Kelurahan Tanjung Hilir (Kodepos : 78236)

6. Kecamatan Pontianak Utara
– Kelurahan Siantan Hulu (Kodepos : 78241)
– Kelurahan  Siantan Tengah (Kodepos : 78242)
– Kelurahan  Siantan Hilir (Kodepos : 78243)
– Kelurahan  Batu Layang (Kodepos : 78244

Dari 29 kelurahan yang ada di Kota Pontianak sebagian besar dilewati aliran air sungai kapuas baik secara langsung maupun  melalui parit-parit yang  ada disekeliling kelurahan tersebut , aliran air  dari dan menuju sungai Kapuas dapat kita amati secara langsung di Kelurahan Sungai Jawi dan hampir semua kelurahan yang ada di Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Timur dan Pontianak Utara yang sebagian besar wilayahnya melewati pinggiran sungai Kapuas.

Nama-nama kelurahan di Pontianak juga mencerminkan atau menceritakan kondisi aliran air sungai dan laut  sebut saja Sungai Jawi Dalam, Sungai Beliung, Sungai Jawi Luar, Sungai Jawi, Sungai Bangkong, Parit Tokaya, Benua Melayu Laut, Bangka Belitung, Bangka Belitung Laut, Bansir Laut, Tanjung Hulu, Parit Mayor, Banjar Serasan, Tambelan Sampit, Dalam Bugis, Tanjung Hilir, Siantan Hulu dan Siantan Hilir. Total dari 29 kelurahan 19 kelurahan atau sebagian besar menggunakan nama yang identik atau melambangkan air sungai, air laut atau suku yang tinggal didaerah perairan.

Menurut Ruspandi (2015) Di Indonesia, tidak sedikit nama tempat diasosiasikan dengan berbagai bentuk fenomena alam yang hadir atau pernah hadir di tempat atau di sekitar tempat tersebut. Misalnya, nama tempat yang berasosiasi dengan sungai, di Jawa barat biasanya diawali dengan “Ci”, seperti Cicaheum, Ciawi, Cimalaka. Sedangkan di daerah Sumatera selatan dan Jambi yaitu “Batang” atau di daerah Lampung biasanya menggunakan kata “Way”, dan banyak lagi nama tempat yang berasosiasi dengan sungai dengan bahasa yang berbeda-beda berdasarkan bahasa lokal di daerah bersangkutan.

Hal ini diperkuat oleh penelitian Rais (2008)  toponimi yang selalu mengatakan “behind a name is a long history of human settlement”. Manusia selalu memberi nama unsur-unsur lingkungannya sejak manusia berbudaya dan menetap di suatu tempat. Nama-nama gunung,sungai, bukit, bahkan nama desa tempat tinggalnya diberi nama untuk acuan masyarakat dan nama-nama tersebut terkait dengan bahasa dan budaya masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, tidak ada nama geografis yang tidak mempunyai arti.

Nama-nama  tempat di suatu daerah  juga berkaitan dengan unsur non-fisik. Sebagai contoh, di Jakarta yang memiliki berbagai kampung berdasarkan etnis, seperti Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Bugis, Kampung Ambon, Kampung Jawa. Istilah Kampung ini berasal dari istilah Belanda “Kamp” ketika Gubernur Jendral saat itu menempatkan para tawanan perang dalam kamp-kamp tawanan berdasarkan etnisnya, sehingga kemudian hari Jakarta tumbuh sebagai kota multietnis dengan nama kampung-kampung berdasarkan etnis tersebut.[1]

Di Pontianak boleh jadi nama-nama Kelurahan seperti Bangka Belitung, Dalam Bugis dan  Banjar Serasan berasal dari nama etnis yang membuka lahan atau mendiami kampung tersebut pertama kali yakni etnis dari Pulau Bangka Belitung, Suku Bugis dan Suku Banjar.

Menurut catatan Mohan (2008) Pontianak memang dikenal sebagai Kota Air. Dengan Sungai Kapuas dan Sungai Landak sebagai sungai yang membelah kota serta puluhan parit (kanal) yang bermuara ke kedua sungai tersebut. Sekilas seperti Kota Venezia di Italia, atau Kota Amsterdam di Belanda. Sungai dan Parit menjadi salah satu jalur transportasi terpenting di Kota Khatulistiwa ini. Dari sampan kayu yang berukuran kecil hingga kapal-kapal berukuran besar bisa melalui Sungai Kapuas dan Sungai Landak.


[1] Jakub Rais Dalam Buku Toponimi Indonesia, Sejarah Budaya Yang Panjang Dan Tertib Administrasi 2008

Leave a Reply