Konstestasi Politik Antara Dua Jagoan Super Kubu Raya

Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kubu Raya kali ini hanya diisi oleh dua jagoan super: Rusman Ali dan Sujiwo. Duel dua tokoh besar ini bagaikan pertarungan Batman vs Superman, di mana masing-masing punya kekuatan dan pendukung setia. Tapi, seperti drama sinetron yang tak pernah sepi dari konflik, kedua kandidat ini juga punya kisah masa lalu yang membayangi langkah menuju kursi bupati.

Rusman Ali, yang akrab disapa Tok Ali, adalah mantan bupati yang tak perlu lagi diragukan kehebatannya. Namun, ada satu episode yang membuat para pendukungnya terdiam kecewa. Saat masih menjabat sebagai bupati Kubu Raya, Tok Ali secara mengejutkan memilih untuk tidak mencalonkan diri lagi. Para pendukungnya yang setia bagaikan fans garis keras boyband Korea, menggelar demo besar-besaran, memohon agar idola mereka tetap maju. Namun, Tok Ali tetap pada pendiriannya, tak mau lagi jadi bupati. Kini, di Pilkada Kubu Raya 2024, Tok Ali kembali maju, membuat banyak pihak bertanya-tanya. “Apa yang membuatnya berubah pikiran?” dan “Akankah bayangan masa lalu ini mempengaruhi dukungannya sekarang?”

Di sudut lain arena, berdiri Sujiwo. Mantan wakil bupati ini yang juga Bendahara DPD PDIP Kalbar juga punya cerita yang tak kalah heboh. Sujiwo pernah menggegerkan jagat Kubu Raya dengan menyatakan mundur dari posisinya sebagai wakil bupati. Para pendukungnya pun langsung geger, ramai-ramai mendatangi rumahnya untuk menanyakan keputusan mengejutkan ini. Namun, setelah drama panjang penuh air mata dan emosi, Sujiwo akhirnya tetap bertahan sebagai wakil bupati. Kini, ia maju lagi dalam Pilkada 2024, dan banyak yang bertanya-tanya, “Akankah keputusan mundur yang batal itu kembali menghantuinya?”

Sekarang, persaingan tinggal adu kekuatan ‘isi tas’ alias logistik kampanye. Popularitas? Dua-duanya sama-sama dikenal. Kapasitas? Oke punya. Elektabilitas dan integritas? Sudah terbukti. Maka, yang menjadi pembeda adalah seberapa berat tas mereka dalam pertarungan ini.

Dalam catatan sejarah Pemilihan Bupati Kubu Raya Pada 2018 Pemilihan umum Bupati Kubu Raya 2018 (selanjutnya disebut Pilkada Kubu Raya 2018) merupakan pemilihan umum di Kabupaten Kubu RayaKalimantan Barat, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati periode 20192024. Pada Pilkada Kubu Raya 2018, Bupati petahana, Rusman Ali, yang telah mendapatkan rekomendasi dan dukungan dari berbagai partai politik kemudian menyatakan mundur dari kontestasi karena alasan kesehatan.

Pilkada Kubu Raya Tahun 2018 akhirnya dikuti oleh 3 konsestan yakni ;

  1. Pasangan Muda Mahendrawan dan Sujiwo. Didukung oleh PDIP, Partai Gerindra, Demokrat, Nasdem, PPP , Hanura dan PKS
  2. Werry SyahrialMuhammad Nasir Maksudi Calon Independen atau Perseorangan
  3. Hamzah Tawil – Kohim didukung oleh Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa

Berdasarkan hasil perolehan suara Pilkada Kubu Raya akhirnya dimenangkan oleh Muda Mahendrawan dan Sujiwo dengan perolehan suara 70,21 persen dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 70 persen.

Sumber :

Kolom Facebook Rosadi Jamani Dosen UNU Kalimantan Barat/ Ketua Satupena Kalbar 2024 dan Dokumentasi Hasil Perolehan Suara KPU Kubu Raya tahun 2018

Leave a Reply