
Usman Ja’far merupakan mantan gubernur Kalimantan Barat yang menjabat pada periode 2003-2008. Sebelum menjadi seorang gubernur, ia adalah pengusaha bisnis retail yang benar-benar membangun nama dari bawah. Berkat dedikasinya yang tinggi terhadap bidang yang digelutinya, ia pun berhasil berada di puncak karir bisnisnya dan memimpin 12 perusahaan terkemuka milik Abdul Latief. Usman Ja’far pun dijuluki sebagai tetua bisnis eceran di Indonesia. Keberhasilan yang dikembangkannya di Jakarta tercium harum sampai ke kampung halamannya di Kalimantan Barat
Usman Jafar lahir di Sekadau pada 10 September 1951. Ia berasal dari keluarga yang tergolong sederhana dan pas-pasan serta menggantungkan hidup pada hasil pertanian. Kegigihannya ini ia tiru dari sosok Djafar, ayahnya dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Meskipun begitu, masyarakat memandang keluarganya sebagai keluarga yang bersahaja karena dalam menghadapi kesulitan hidup yang tak menentu mereka tidak pernah berbuat curang maupun mengeluh. Usman Ja’far pun mendapatkan kasih sayang yang cukup dari sosok ayahnya sampai ayahnya harus meninggal pada saat usianya baru lima tahun. Sejak saat itu, Usman harus tinggal bersama ibu dan empat sodaranya bersama kakeknya dalam satu atap.
Meskipun begitu, Zaiton, ibu Usman, tidak pernah membatasi anaknya untuk mengenyam pendidikan. Ketika usianya beranjak 7 tahun, ia sekolah di SD Negeri 1 Sekadau. Karena keadaan geografis Kalimantan yang masih belum berkembang benar, ia bersama teman-temannya harus menyeberang sungai Kapuas untuk mencapai sekolahnya. Setelah enam tahun berlalu, ia melanjutkan sekolah di SMP desa setempat sampai ia lulus dengan prestasi yang baik.
Sementara untuk melanjutkan ke tingkat SMA, ia harus ikut dengan pamannya yang saat itu menjadi Ketua DPRD Kalimantan Barat di Pontianak. Baru satu semester, ia harus pindah ke SMA 23 Jakarta karena mengikuti pamannya yang dipindah tugaskan.
Ia pun melanjutkan lagi ke Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) di mana ia bertemu dengan pengusaha nasional yang pernah menjadi Menteri Perdagangan zaman orde baru Abdul Latief yang mengantarkannya ke puncak perjuangan bisnisnya selama ini.
Sejak lulus kuliah sampai dengan 2002, Usman meniti karier mendalami bisnis ritel. Dimulai dari menjadi Staf Keuangan dan Akunting PT. Sarinah IPC Sarinah Jaya di 1975 (Department Store pertama di Indonesia milik pemerintah). Di 1982, Usman dipercaya oleh Abdul Latief (pemilik ALatief Group) untuk membangun department store swasta Indonesia pertama, Pasaraya Blok. Di 1993, Usman mencapai puncak karier profesionalnya di industri ritel ketika dia menjabat sebagai Direktur Utama di banyak anak perusahaan ALatief Group.
Setelah hampir lebih 20 tahun memimpin ALatief Group, di 2002 Usman meninggalkan profesinya untuk maju mencalonkan diri menjadi Gubernur Kalimantan Barat. Bergabung menjadi kader PPP, Hasil pemilihan di DPRD Provinsi Kalimantan Barat tahun 2002, menetapkan H Usman Jafar, sebagai Gubernur Kalimantan Barat, seorang Suku Dayak Banawas dari wilayah Kabupaten Sekadau yang beragama Islam, serta Laurentius Herman Kadir, sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Barat, berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu, dari Suku Dayak Kantuk beragama Katolik.“Pasangan H Usman Jafar-L.H. Kadir, untuk menjawab kerinduan masyarakat akan figure pimpinan daerah di tingkat Provinsi Kalimantan Barat harus dari putera daerah, setelah Gubernur Kalimantan Barat, H Aspar Aswin menyelesaikan jabatannya selama dua periode pada tahun 2002,”
Pada Pilkada 2008, Usman Ja’far berpasangan dengan Laurentius Herman Kadir gagal terpilih kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat dan kalah oleh pasangan Kornelis dan Christiandy Sanjaya.
Di Pemilihan anggota legistiatif Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) tahun 2009, Usman terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014 dan duduk di Komisi V. Usman Ja’far terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mewakili Dapil Kalimantan Barat setelah memperoleh 81,113 suara
Setelah kembali menetap di Jakarta dan bekarier sebagai anggota DPR RI , pada 15 Mei 2015 ia jatuh sakit dan meninggal di rumah sakit Medistra Jakarta dan di makamkan di Pemakaman Sandiago Hills Jakarta.
- Pendidikan
- SDN I Sekadau (1958 – 1964)
- SMPN I Sekadau (1965 – 1967)
- SMAN 23 Jakarta (1968 – 1971)
- Akademi Pimpinan Perusahaan (APP), Jakarta (1974)
- Karir
- Staf Keuangan dan Akunting PT IPC Sarinah Jaya – Jakarta (1974 – 1976)
- Kepala Bagian Keuangan PT IPC Sarinah Jaya – Jakarta (1977 – 1978)
- Kepala Bagian Pembelian PT IPC Sarinah Jaya – Jakarta (1979 – 1980)
- Kepala Proyek Pembangunan Pasaraya Blok M – Jakarta (1980 – 1981)
- General Manager PT Pasaraya Tosersajaya – Jakarta (1982 – 1991)
- Direktur PT Pasaraya Tosersajaya – Jakarta (1992 – 1993)
- Direktur Utama PT Alatief Nusakarya Corporation (1993 – 2002)
- Direktur Utama PT Pasaraya Nusakarya Jakarta (1993 – 2002)
- Direktur Utama PT Pasaraya Tosersajaya Jakarta (1993 – 2002)
- Direktur Utama PT Tata Disantara Jakarta (1993 – 2002)
- Direktur Utama PT Ambhara Tharuna Jakarta (1993 – 2002)
- Direktur Utama PT Alatief Corporation Jakarta (1994 – 2002)
- Direktur Utama PT Sulawesi Wisatanusakarya (1995 – 2002)
- Komisaris Utama PT Pasaraya Life Insurance (1993 – 2002)
- Komisaris PT Bumicipta Sakapiranti (1993 – 2002)
- Komisaris PT Aldinaselaras Persada (1994 – 2002)
- Komisaris PT Pasaraya General Insurance (1998 – 2002)
- Komisaris PT Mitrakarya Sarananusa (1999 – 2002)
- Direktur Utama PT Aldina Wisatanusakarya (1999 – 2002)
- Direktur Utama PT Lativi Mediakarya (2000 – 2002)
- Gubernur Kalimantan Barat (2003 – 2008)
sumber;
- Wikipedia Biografi Gubernur Kalimantan Barat
- Berita Satu.com. Mantan Gubernur Usman HJafar Meninggal 15 Mei 2015
- Suara Pemred Kisah Usman Jafar 2014