
Dalam sejarah politik pemerintahan di Kalimantan Barat, Pontianak sebagai Ibu Kota Pontianak tercatat pernah dipimpin oleh seorang wanita bernama Rohana Muthalib. Wanita kelahiran Sumatera Barat pada tanggal 29 April 1900 ini, merupakan anak dari Datuk Mangkuto Sati dan Siti Sawiyah asal Minangkabau. Sang ayah pernah menjadi asisten demang di onderstrik Baso Sumatera Sebelum diangkat sebagai Wali Kota Pontianak, ia bekerja sebagai pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri dan juga membuka kursus kecantikan, pakar kosmetik dan ahli tata rias Ia lulus dengan gelar tata rias dari Cor van der Leeuw Institute Belanda. Nama Muthalib diambil nama suaminya Ir. Abdul Muthalib seorang arsitek yang bekerja di Pontianak. Ia diangkat menjadi Wali Kota Pontianak oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Roem menggantikan walikota Ads Hidayat saat Pontianak berstatus Burgemester dengan periode jabatan dari 1950 sampai dengan 1954
Selama memimpin Kota Pontianak, Rohana dipuji Menteri Dalam Negeri karena memperbaiki masalah ringan tetapi signifikan di kota seperti masalah sampah dan lubang. Ia dikabarkan dalam suatu kesempatan menghabiskan uang Rp 250.000 untuk perpanjangan delapan jalan utama dalam kota, perbaikan jembatan, hingga perbaikan trotoar.
Sebagai seorang walikota Rohana dikenal terbuka dan dekat dengan para wartawan di balaikota Pada 1953, ia mengadakan pameran pers pertama di kota itu. Pameran yang diselenggarakan oleh koran Pembangunan ini menampilkan ribuan terbitan harian dan majalah, suatu pameran pers yang cukup besar pada zaman itu. Ia memulai program untuk menyediakan sarana dan instalasi air bersih bagi pemukiman penduduk Kota Pontianak yang jadi cikal bakal berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kapuas di Jalan Imam Bonjol pada akhir tahun 1953
Setelah mengundurkan diri sebagai walikota dan digantikan oleh Soemartoyo pada tahun 1953 , ia menyatakan bahwa lebih mudah duduk di salon kecantikan daripada duduk sebagai walikota.
Rohana Muthalib menghabiskan masa pensiunnya di Jakarta dan wafat pada 7 April 1983 atau saat berusia 83 tahun dan di makamkan di Taman Pemakaman Umum, Blender Bogor. Sebagai penghormatan namanya diabadikan menjadi nama Aula di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota Pontianak.
sumber :
Roem, Mohammad (1989). Diplomasi Ujung Tombak Perjuangan RI. Jakarta: Gramedia. hlm. 362. ISBN9789794036297.
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Rohana_Muthalib
Gunawijaya, Rahmat (14 April 2020). “Suara dan Kiprah Perempuan Dalam Politik di Provinsi Kalimantan Barat”. Raheema. 6 (1): 3. Diakses tanggal 27 Juni 2024.