
Muda Mahendrawan lahir di Pontianak Pada 17 Agustus1970, tanggal lahirnya unik karena tepat di tanggal peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1970. Ia merupakan putra kelima dari pasangan Muhammad Akil dan Puspitawati. Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Tanjungpura, sebuah Universitas negeri pertama di Provinsi Kalimantan Barat. Pendidikan menjadi landasan penting dalam perjalanan hidup Muda Mahendrawan. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura pada tahun 1994.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan dengan mengambil Pendidikan Spesialis Magister Notariat di Universitas Gadjah Mada dari tahun 1995 hingga 1998.
Setelah mendapat gelar Magister Notaris ia membuka jasa kantor Notaris di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Kabupaten Kubu Raya adalah salah satu Kabupaten Di Provinsi Kalimantan Barat yang berdiri pada tahun 2007 hasil pemekaran Kabupaten Pontianak setelah reformasi yang dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni Kabupaten Pontianak beribukota di Mempawah, Kabupaten Landak Beribukota di Ngabang dan Kabupaten Kubu Raya yang beribukota di Sungai Raya.
Prestasi mencolok Muda Mahendrawan adalah terpilih sebagai Bupati Kubu Raya pertama pada tanggal 17 Februari 2009, setelah berhasil memenangkan pemilihan umum kepala daerah langsung pada tahun 2008. Saat itu, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Independen, bekerja sama dengan Andreas Muhrotein sebagai wakil bupati. Kemenangannya pada waktu itu menjadikannya Bupati Independen pertama atau tidak melalui satupun partai pengusung dalam pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten yang berhasil terpilih di Indonesia.
Pada pemilihan kepala daerah tahun 2013, Muda mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Kubu Raya, kali ini berpasangan dengan Suharjo, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya. Meskipun berusaha keras, pasangan ini harus mengakui kekalahannya dan menyerahkan kepemimpinan Kabupaten Kubu Raya kepada pasangan Rusman Ali-Hermanus.
Namun, Muda Mahendrawan tidak patah semangat. Setelah lima tahun, ia kembali mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah tahun 2018. Dengan keyakinan yang tak tergoyahkan, ia bermitra dengan politikus berpengalaman dari PDI Perjuangan, Sujiwo. Pasangan Muda-Sujiwo mendapat dukungan dari enam partai politik dan akhirnya memenangkan kompetisi dalam pilkada 2018, mengukuhkan Muda sebagai Bupati Kubu Raya yang terpilih kembali.
Pada tahun 2024 setelah masa jabatannya sebagai Bupati Habis ia maju mencalonkan di dalam Konstestasi Pemiliha Gubernur Provinsi Kalimantan Barat ia maju bersama Ir. Jakius Sinyor seorang birokrat yang pernah menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, ada partai Gelora, Ummat, Buruh, PKN dan PBB dengan slogan kampanyae Mewujudkan Kalbar Bahagia
Dalam perjalanan politiknya Muda Mahendarawan pernah tersandung kasus penipuan terkait proyek PDAM di Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 yang berakhir dengan damai .
Muda Mahendrawan terpilih sebagai salah satu dari tujuh bupati/wali kota terbaik dari total 497 kabupaten/kota se-Indonesia versi Majalah Tempo dalam rubrik “Bukan Bupati Biasa”. Penghargaan ini bukan hanya sekadar pujian, melainkan pengakuan atas terobosan dan inovasi kebijakan pro-rakyat yang telah diimplementasikan dengan sukses.
Pada masa-masa awal kepemimpinannya, Muda Mahendrawan melakukan gebrakan di luar perkiraan orang banyak; jatah kendaraan operasional berupa mobil Toyota jenis Camry ditolaknya. Pengalihan dana dari pembelian kendaraan tersebut, menurutnya direncanakan buat menunjang kerja pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh para guru, kepala desa, bidan desa serta para penyuluh-penyuluh pertanian di desa-desa.
Selain itu, Muda mencanangkan PNS Kubu Raya wajib membeli beras petani Kubu Raya dan program mekanisasi di sektor Pertanian dengan program pembelian handtractor. Selama hampir 5 tahun kepemimpinannya, dia tidak pernah sekalipun membangun rumah dinas. Muda mendapatkan dana sebesar Rp 11 miliar guna membangun rumah dinas. Namun, dia menolak pembangunan itu. Muda pun membatalkan pengadaan mobil dinas bupati dan wakil bupati masing-masing senilai Rp 1 miliar. Dia beralasan “Cuma takut kalau saya terima, pejabat lain di daerah ini minta ganti mobil dan rumah dinas juga imbuhnya saat diwawancarai media.
Sumber :
pontianakinformasi.co.id/lokal/bupati-independen-pertama-di-indonesia-muda-mahendrawan
pontianakpost.jawapos.com/politik/1465030830/pkb-dan-parpol-non-parlemen-usung-muda-jakius
kumparan.com/ciremaitoday/merasa-dirugikan-kontraktor-laporkan-eks-bupati-kubu-raya-ke-polisi-