
Sutarmidji adalah Gubernur Provinsi Kalimantan Barat yang kesepuluh dengan periode menjabat pada tahun 2018 sampai dengan 2023 setelah era Gubernur Cornelis, SH, MH yang juga menjabat dua periode sebelumnya pada tahun 2009 s/d 2018
Pria yang lahir di Pontianak pada 29 Januari 1962 merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Tahir Abubakar dan Djaedah. Ayahnya merupakan keturunan Melayu Kalbar yang bekerja di Departemen Agama di Pontianak. Sang ayah, pada masa mudanya, pernah aktif di Partai Masyumi.
Sutarmidji bukan lahir dari keluarga yang kaya. Ayahnya hanya pegawai biasa sedang ibunya rumah tangga. Sehingga masa kecilnya dijalani cukup berat. Semasa kecil, Sutarmidji mengaku pernah menjajakan koran di kawasan Pelabuhan Dwikora Pontianak dan Kantor Wali Kota Kota Pontianak. “Dulu saya sering jualan koran di lingkungan Kantor Wali Kota Pontianak, dan suatu ketika pernah ditanya oleh Ir Pedi Natasuwarna yang dulu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, nanti besar cita-citanya jadi apa, saya jawab wali kota dan beliau diam saja mungkin mikir `ngape` penjual koran mau jadi wali kota tuturnya saat diwawancara kantor berita antara pada november 2017
Midji, begitu panggilan masa kecilnya, mengecap pendidikan dasar di SDN 54 Pontianak dan lulus pada tahun 1974. Lantas melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Pontianak dan lulus tiga tahun kemudian. Ia lantas melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Santo Paulus dan lulus tahun 1981.
Tak berselang, Midji melanjutkan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. Setelah lima tahun bergelut dengan ilmu hukum, gelar Sarjana Hukum dari universitas tersebut pun diraih pada tahun 1986. Beberapa tahun kemudian, ia mengambil pendidikan master di Universitas Indonesia. Ia menyandang gelar Magister Humaniora dari universitas tersebut pada 1993.
Setelah menyandang gelar sarjana hukum, Sutarmidji langsung menjadi asisten dosen di almaternya Universitas Tanjungpura (UNTAN). Midji lantas menjadi dosen di Fakultas Hukum Untan sejak tahun 1987. Beberapa tahun kemudian ia juga mengajar hukum di Universitas Panca Bakti.
Pada akhir Orde Baru, Sutarmadji bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan dan menjadi caleg partai tersebut pada Pemilu 1997. Ia kemudian berhasil menjadi anggota DPRD Kota Pontianak periode 1997–2002. Namun, jabatan itu hanya dijalani selama dua tahun karena proses reformasi politik dan berakhirnya rezim Orde Baru.
Setelah reformasi lantas diadakan Pemilu 1999, dan Sutarmidji kembali menjadi calon legislatif dari PPP. Ia terpilih lagi menjadi anggota DPRD untuk periode 1999–2004. Sebelum usai menjadi anggota dewan, Midji diminta untuk mendampingi dr. H. Buchary A Rachman menjadi pasangan wali kota dan wakil wali kota Pontianak dalam Pilkada 2003 yang dilakukan DPRD. Pasangan itu pun akhirnya terpilih menjadi pimpinan Kota Pontianak untuk periode 2003–2008.
Pada Pilkada 2008, Sutarmidji maju sebagai calon wali kota berpasangan dengan Paryadi, seorang anggota DPRD Kota Pontianak dari Demokrat. Pasangan yang diusung koalisi PPP, Demokrat dan PKPI itu berhasil memenangkan Pilkada dengan meraih dukungan terbanyak, yakni 85.340 suara atau 34,47 persen suara sah. Pasangan tersebut dilantik oleh Gubernur Kalbar Cornelis dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Pontianak di Gedung Pontianak Convention Center dan dipimpin Ketua DPRD Pontianak Gusti Hersan Aslirosa pada 22 Desember 2008.
Pada Pilkada Pontianak 2013, Sutarmidji kembali maju, kali ini ia menggandeng Edi Rusdi Kamtono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak. Mereka diusung koalisi PDI-P, PKS, PPP, PAN, dan PKPB. Sutarmidji kembali menang, mengalahkan lima kandidat lainnya dengan perolehan 52,7 persen suara, dan kemudian dilantik oleh Gubernur Kalbar untuk masa jabatannya yang kedua pada 23 Desember 2013.
Menjelang berakhir memimpin Pontianak untuk periode keduanya, Sutarmidji maju dalam Pilkada Kalimantan Barat 2018. Ia berpasangan dengan Ria Norsan, mantan Bupati Mempawah yang merupakan kader Golkar. Keduanya maju dalam pilkada tersebut diusung oleh Partai Nasdem, Partai Golkar, PKS, PKB, Partai Hanura, dan PPP. Pasangan tersebut bakal bertarung dengan dua pasangan lainnya, yakni pasangan Karolin Natasa — Suryadman Gidot yang diusung PDIP, Partai Demokrat, dan PKPI; serta pasangan Milton Cosby — Boyman Harun yang diusung Partai Gerindra dan PAN. Seusai pemungutan suara, dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur Kalbar 2018, KPU Kalbar menyatakan bahwa Sutarmidji dan Ria Norsan adalah pemenang Pilkada Kalimantan Barat. Pasangan Sutarmidji — Norsan memperoleh dukungan 51,55 persen atau 1.334.512 suara, mengalahkan dua pasangan lainnya, yakni Karolin–Gidot yang meraih 1.081.876 suara atau 41,79 persen dan Milton–Boyman yang hanya mendulang 172.151 suara atau 6,65 persen.
Pasangan Midji–Norsan pun kemudian dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018–2023 oleh Presiden Jokowi pada Rabu, 5 September 2018.
Pada periode pemilihan Gubernur Kalimantan Barat Periode 2023 -2028 Midji kembali pecah kongsi dengan Wakil Gubernur Periode pertamanya Ria Norsan dimana mereka berdua berkontestasi dengan perahu berbeda Sutarmidji menggandeng Didi Haryono Komisaris Bank Kalbar yang juga mantan Kapolda Kalimantan Barat dengan diusung Partai Golkar, PKS dan PAN sedangkan Ria Norsan Wakilnya menggandeng Kristantus Kurniawan anggota DPR RI Dapil Kalbar dengan diusung PDIP
Pada Pemilihan Kepala Daerah Pada Tanggal 27 November 2024 yang diikuti oleh tiga pasangan calon berdasarkan hasil Perolehan Suara sebagai berikut :
- H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. – Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Didi Haryono, S.H., M.H: 927.448 Suara (37,61 Persen)
- Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. – Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si: 1.293.375 Suara (52,45 Persen)
- Muda Mahendrawan, S.H. – Ir. Jakius Sinyor: 245.205 Suara, (9,94 Persen)
Dan Gubernur Terpilih Kalimantan Barat Periode 2023 -2028 adalah Ria Norsan yang pernah menjabat Wakil Gubernur Kalimantan Barat di periode pertama Midji
Sikap Legowo Sutarmidji atas kekalahannya dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Kalbar tahun 2024 ditunjukkannnya dalam dunia maya lewat Instagram pribadinya, beliau mengucapkan selamat dengan penuh keluwesan hati kepada pasangan nomor urut 2, H. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan. Cuitannya berbunyi penuh doa dan harapan.
“Selamat untuk H. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan. Semoga mampu mewujudkan janji dan program untuk Kalbar yang lebih maju.” Begitu kira-kira. Kalimat itu seperti campuran mantra bijak dan pesan diplomasi.
sumber:
https://kumparan.com/hipontianak/kisah-sutarmidji-dari-loper-penjual-koran 29 November 2021
antara Nov 2017 Gubernur Kalbar Sutarmidji
https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/211131178/profil-sutarmidji
.